I. LATAR BELAKANG
A. Pengertian
Demam berdarah dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sering menyerang anak,
remaja, dan dewasa yang ditandai adanya demam, nyeri otot, dan sendi. Keadaan
biasanya memburuk setelah 2 hari pertama.
B. Etiologi
Hingga saat ini telah terdapat 4 serotipe di Indonesia yaitu DEN -1, DEN -2, DEN
-3 dan DEN -4. ternyata DEN -2 dan DEN -3 merupakan serotype yang paling banyak
sebagai penyebab. Disamping itu urutan infeksi serotype merupakan suatu resiko
terjadinya renjatan untuk urutan virus DEN -3 yang diikuti DEN-2 adalah 6% dan
DEN-4 yang diikuti DEN -2 adalah 2%. Viremia berakhir 4 – 5 hari setelah
timbulnya panas. Virus dengue virus 1, 2, 3, dan 4 ditularkan melalui vector
nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa
spesies lain merupakan vector yang kurang berperan. Infeksi salah satu serotype
akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype bersangkutan tetapi
tidak ada perlindungan terhadap serotype lain.
C. Tanda dan Gejala
Seperti pada infeksi virus yang lain, maka infeksi virus dengue juga
merupakan suatu self limiting infection disease yang berakhir sekitar 2 – 7
hari.
Demam pada DB berkisar antara
2 – 7 hari. Sifat demam adalah demam tinggi lebih dari 38,5 º C.
Gejala DB pada masa akut (hari ke- 1,2, dan 3)
adalah :
Demam ditambah KLMNO (P)
1. Demam
2. Kepala
nyeri, pusing
3. Lemah
4. Mual
( neg ), muntah
5. Nyeri
otot dan sendi
6. Perdarahan spontan jarang pada masa akut. Kalau
ada semisal : mimisan, bintik merah dikulit.
Hati ( = lever = hepar ) pada DB membesar sejak hari 1,2,3 dan paling
besar 4,5,6 lalu menjadi normal kembali pada hari ke 7,8,dst.
Gejala pada masa kritis
Demam turun berarti semakin kritis kalau : gejala KLMNO (P) semakin
berat.
Lemah sampai kesadaran menurun, shock. Mual, muntah, perut nyeri sekali. Perdarahan spontan (mimisan, muntah
darah, berak darah, batuk darah, biru-biru dibekas tusukan jarum).
Klasifikasi DHF
1. Derajat
I : Demam disertai gejala klinis lain. Tanpa perdarahan spontan, uji tourniket
( + ), trombositopenia dan hemokonsentrasi.
2. Derajat
II : Derajat I dan disertai perdarahan
spontan pada kulit atau tempat lain.
3. Derajat
III : Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah
rendah (hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari
(tanda-tanda dini renjatan)
4. Derajat IV : Renjatan berat (DSS) dengan
nadi tak tetaba dan td tidak dapat diukur.
D. Perawatan di rumah
a. Minum yang banyak. Jenis minuman bebas.
Dianjurkan menghindari the, coklat dan kopi supaya kalau muntah tidak
membingungkan apakah ini darah atau minuman.
b.
Dicatat seberapa banyak minumnya. Misal jam 07.00
setengah gelas belimbing. Jam 10.00 satu gelas belimbing, dst.
c. Dicatat berapa kali buang air kecilnya.
d.
Anjurkan untuk makan
e. Jika demam diatas 38oC diberi
parasetamol
i. Dosis
paracetamol 10mg/kgBB/kali
ii. Kalau berat badab 20kg, diberi
20X10mg=300mg
iii. Boleh
diberikan 4-5 kali perhari
iv. Boleh
ditambah kompres air
v. Parasetamol
tablet isi 500mg/tablet
vi. Parasetamol
syrup 125mg/sendok 5cc
Dilarang keras memberikan:
Salisilat
Ibuprofen
Tiap hari mulai
hari ke 3,4,5,6 sebaiknya control kedokter dan pemeriksaan darah terutama
hematokrit dan trombosit.
E.
Kapan Segera ke Rumah Sakit
Inget KKKKKK (6K)
Ada gejala satu K saja segera dilarikan ke Rumah
Sakit. Terutama pada hari ke 4,5,6.
1.
K Kesadaran menurun, anak gelisah
2. K Kulit, kaki tangan terasa dingin dan lembab
3. K Kencing berkurang atau malahan tidak kencing
selama 6 jam
4.
K Kejang
5.
K Kurang sekali makan minum, muntah
terus menerus sehingga anak lemes
6. K Keluar perdarahan (hidung, kulit, mulut dan dubur)
F. Pemberantasan Nyamuk
Nyamuk Aedes
aegyptie, nyamuk rumah, nyamuk Aedes
albopticus, nyamuk kebun atau nyamuk luar rumah. Warnanya sama saja, ada
gambaran zebra hitam putih. Jarak terbang perhari untuk nyamuk Aedes aegyptie 30-50 meter, untuk Aedes albopticus 400-600m. Nyamuk senang
tinggal ditempat gelap dan lembab. Nyamuk senang menggigit beberapa orang
sekali, biasanya menggigit pada waktu pagi dan sore hari.
Dari satu ekor nyamuk betina dapat bertelur 400 butir
telur yang diletakkan pada dinding tendon air. Kalau tidak ada genangan air
telur dapat bertahan beberapa minggu sampai beberapa bulan. Kalau tergenang air
dsalam 1-2 hari lalu menetas menjadi larva (jentik, uget-uget). Umurnya 7-9
hari. Lalu berubah menjadi purpa (calon nyamuk, mulai tumbuh sayap), umurnya
2-3 hari. Lalu jadi nyamuk dewasa. Umur rata-rata nyamuk betina 8-15 hari, yang
jantan 6 hari lalu kemudian akan mati sendiri.
Hal yang perlu di ingat: umur
nyamukpendek hanya 2 minggu tetapi telurnya mencapai 400
1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Caranya dengan 3M yaitu menutup, menguras dan mengubur bahan yang dapat
menjadi sarang nyamuk. Waktunya seminggu sekali, karena dari telur menjadi
nyamuk dewasa perlu waktu seminggu rata-rata seminggu.
2. Semprotan=fogging=Pengasapan
Pengasapan merupakan salah satu cara untuk memberantas nyamuk dewasa
dengan cara mencampur obat nyamuk dengan solar (makanya berbau solar) dengan tekanan
tinggi dibuat menjadi butir-butir sangat kecil berbentuk asap. Nyamuk terkena
butiran kecil obat tersebut akibatnya nyamuk mati. Pengasapan tidak mematikan
jentik atau telur.
Kalau tidak disertai PSN,
pengasapan akan PERCUMA SAJA. Tiga minggu lagi jumlah nyamuk akan sama saja
dengan sebelum disemprot.
Penting: waktu petugas
menyemprot rumah anda bukalah jendela dan pintu lebar-lebar supaya asap dapat
masuk disudut-sudut kamar.
3. Abate
Obat ini ditaburkan dibak tendon air. Air minum yang bak tandonnya diberi
abate aman untuk diminum. Untuk mandi juga aman. Berikan satu sendok makan
abate untuk bak ukuran 1m x 1m x 1m atau 10mg dalam 100 liter air. Jangan
dikuras selama satu bulan karena obat itu ,akan melapisi dinding bak air
sehingga kalau jentik lalu jentik itu akan mati.
Dimana sarang nyamuk disekitar
kita?
- Sekolah,
terutama sekolah favorit
Upayakan petugas pembersih sekolah selalu diingatkan untuk menguras bak
kamar mandi atau bak WC atau diberikan abate pada tendon air tersebut.
INGAT: Telur menempel
didinding oleh karena itu yang penting MENYIKAT dinding seminggu sekali.
Perlu diperhatikan jarak 50
meter dari sekolahan juga harus bebas jentik nyamuk.
- Dirumah:
tendon, air, tower, bak mandi, bak WC, padasan, cadangan air ditaman, air
jebakan, sumur, dll.
Upayakan yang tidak dapat disemprot diberi abate atau ikan kecil pemakan
jentik. Tendon air sebaiknya ditutup.
- Diluar
rumah: pot bunga, rumpun bambo, kaleng bekas, ban, plastic atau gelas,
lubang pohon, dll.
Air pot bunga sering diganti.
Potongan bambu dirumpun bambu ditutup dengan tanah, barang bekas yang
memungkinkan genangan air sebaiknya dikubur.
- Ditempat fasilitas umum seperti:
gereja, masjid, pasar. Bioskop, dll.
Upayakan pengurus fasilitas umum bertindak seperti diatas.
Berdasarkan hasil
pengkajian baik melalui angket wawancara dan data dari puskesmas diketahui
bahwa di dusun Gatak RT 05 terdapat tiga kejadian demam berdarah. Hasil
pelaksanaan jumantik saat gerakan serentak diperoleh data terdapat empat rumah
yang memiliki penampungan air positif jentik dari 24 rumah yang dipantau. Masyarakat RT 05 sudah diberikan informasi
cara pemberantasan demam berdarah (3M) melalui brosur maupun anjuran secara
langsung dari jumantik tetapi masih belum dilaksanakan secara optimal.
Pengelolaan sampah
di RT 05 masih belum baik yang ditunjukkan dengan sampah plastik masih banyak berserakan di sekitar rumah dan pekarangan warga. Selain
sampah plastic, sampah – sampah bekas minuman atau makanan instant pun banyak
berserakan di sekitar rumah. Dalam hal pengelolaan sampah ini sebenarnya
masyarakat sudah mengetahui cara pengelolaan dan pemisahan sampah yang benar
tetapi dalam pelaksanaannya belum maksimal.
Kegiatan yang
akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di atas adalah dengan
memberikan penyuluhan tentang demam berdarah, pemantauan jentik (jumantik :juru
pemantau jentik) serta percontohan pengelolaan sampah sederhana. Kegiatan
difokuskan pada saat dilaksanakannya pertemuan bapak – bapak maupun ibu – ibu
RT 05.
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi terjadi penularan penyakit demam berdarah b.d. kurangnya
pelaksanan 3M (menguras, mengubur, menutup penampungan air + kebersihan
lingkungan), dimanifestasikan oleh :
1. Terdapat 3 kasus kejadian demam berdarah
dalam satu bulan terakhir ini.
2. Pada saat dilakukan pemeriksan jentik, 16%
dari 24 rumah yang diperiksa masih positif.
3. Dijumapainya sampah plastik berserakan di
sekitar rumah.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
2.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam melakukan 3 M (menguras, mengubur, menutup
penampungan air + kebersihan lingkungan).
b.Tempat penampungan air bebas jentik.
c. Meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah yang benar (memisahkan
sampah menurut jenisnya ).
IV. Rancangan Kegiatan
a.
Topik : Demam berdarah,
pengelolaan sampah
b.Metode
: ceramah, diskusi, demonstrasi.
c.
Media : flipchart,leaflet, tong sampah.
d.Waktu
dan tempat : waktu penyuluhan : Sabtu 3 Mei 2008, Jumat 9 Mei 2008 di Balai RT
dan Rumah Ibu Lurah.
V. Kriteria Evaluasi
a.
Evaluasi struktur
Ø Menyiapkan satuan acara pembelajaran tentang Demam Berdarah
Ø Menyiapkan materi
Ø Menyiapkan media
Ø Menyiapkan tempat untuk pelaksanaan
Ø Menetapkan waktu pelaksanaan penyuluhan
b.Evaluasi
proses
Ø Peserta datang tidak tepat waktu
Ø Acara dimulai tidak tepat waktu
Ø Jumlah peserta yang hadir sebanyak 75% pada pertemuan bapak – bapak RT
sedangkan pada pertemuan ibu – ibu RT sebanyak 90%.
Ø Terdapat beberapa peserta yang
meninggalkan lokasi sebelum acara selesai. Berdasarkan pernyataan Bapak Ketua
RT bahwa kejadian ini sering terjadi karena mungkin sudah menjadi kebiasaan
dari warga RT 05.
Ø Seluruh peserta antusias dan aktif mengikuti kegiatan khususnya untuk
pertemuan Ibu – Ibu RT dan sebaliknya untuk pertemuan bapak – bapak RT.
c.
Evaluasi hasil
Ø Peserta kurang aktif dan kurang memperhatikan pada saat proses
penyuluhan berlangsung.
Ø Peserta kurang aktif dalam mengikuti diskusi.