ketidakefektifan pola napas
A.
Pengertian
Ketidakefektifan pola napas adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang
tidak memberi ventilasi yang adekuat (Wilkinson, 2006).
Pola nafas tidak efektif adalah ventilasi atau pertukaran udara inspirasi
dan atau ekspirasi tidak adekuat. (Santoso, Budi.2006).
B.
Etiologi
1)
Ansietas
2)
Posisi tubuh
3)
Deformitas tulang
4)
Deformitas dinding dada
5)
Penurunan energi/kelelahan
6)
Hiperventilasi
7) Sindrom hipoventilasi
8) Kerusakan muskuloskeletal
9) Imaturitas neurologis
10) Disfungsi neuromuskular
11) Obesitas
12) Nyeri
13) Kerusakan persepsi/kognitif
14) Kelelahan otot-otot respirasi
15) Cedera tulang belakang
C.
Batasan Karakteristik
1)
Subjektif
a.
Dispnea
b.
Napas pendek
2)
Objektif
a.
Perubahan gerak dada
b.
Mengambil posisi tiga titik
c.
Penurunan tekanan inspirasi / ekspirasi
d.
Penurunan ventilasi semenit
e.
Penurunan kapasitas vital
f.
Napas dalam
g.
Peningkatan diameter anterior-posterior
h.
Napas cuping hidung
i.
Ortopnea
j.
Fase ekspirasi yangv lama
k.
Pernapasan pursed-lip
l. Kecepatan respirasi (usia dewasa 14 tahun
atau lebih <11-24 x/menit, bayi 25-60, usia 1-4 <20-30, usia 5-14
<15-25)
m. Rasio waktu
n. Penggunaan otot-otot bantu untuk bernapas
- Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
Gagal jantung adalah suatu keadaan ketidakmampuan jantung
untuk memompakan cukup darah keseluruhan tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolic
tubuh (tambayong, 2000).
Penyebab gagal jantung meliputi apapun yang
menyebabkan peningkatan volume plasma sampai derajat tertentu sehingga volume
diastolik akhir meregangkan serat-serat ventrikel melebihi panjang optimumnya.
Seiring dengan peningkatan progresif volume diastolik akhir, sel-sel otot
ventrikel mengalami peregangan melebihi panjang optimumnya sehingga serat-serat
otot tertinggal dalam kurva panjang-tegangan. Tegangan yang dihasilkan menjadi
berkurang karena ventrikel teregang oleh darah.
Gagal jantung
adalah suatu lingkaran yang tidak berkesudahan. Semakin terisi berlebihan
ventrikel, semakin sedikit darah yang dapat dipompa keluar sehingga akumulasi
darah dan peregangan serat otot bertambah. Akibatnya, volume sekuncup, curah
jantung dan tekanan darah turun. Respon-respon reflek tubuh yang mulai bekerja
sebagai jawaban terhadap penurunan tekanan darah akan secara bermakna
memperburuk situasi.
Penurunan tekanan darah dirasakan oleh baroreseptor.
Sebagian besar respon reflek yang dicetuskan oleh pengaktifan baroreseptor
secara bermakna memperparah perkembangan
gagal jantung. Hal ini terjadi karena respon-respon reflek tersebut menyebabkan
peningkatan pengisian ventrikel (preload) atau semakin menurunkan volume
sekuncup dengan meningkatkan afterload yang harus dilawan oleh kerja
ventrikel. Peningkatan preload dan afterload menyebabkan
peningkatan beban kerja dan kebutuhan oksigen jantung. Apabila kebutuhan
oksigen yang meningkat tersebut tidak dapat terpenuhi, maka serat-serat otot
akan menjadi semakin hipoksik sehingga kontraktilitas berkurang. Akibat
buruknya kontraktilitas, mulai terjadi akumulasi volume di vantrikel. Siklus
perburukan gagal jantung berulang.
Karena reflek-reflek tersebut terus menyebabkan
peningkatan pengisian dan peregangan jantung dan/atau afterload, maka
tekanan darah terus berada di bawah normal, sehingga reflek-reflek tersebut
terus dipertahankan dan ditingkatkan. Gagal jantung akan berlanjut kecuali
apabila siklus pengisian berlebihan, penurunan volume sekuncup dan penurunan
tekanan darah dapat diatasi.
Gagal jantung dapat dimulai di sisi kiri atau kanan
jantung. Sebagai contoh, hipertensi sistemik yang kronik akan menyebabkan
ventrikel kiri mengalami hipertrofi dan melemah. Hipertensi paru yang
berlangsung lama akan menyebabkan ventrikel kanan mengalami hipertrofi dan
melemah. Letak suatu infark miokardium akan menentukan sisi jantung yang
pertama kali terkena setelah terkena serangan jantung.
Karena ventrikel kiri yang melemah menyebabkan darah
kembali ke atrium, lalu ke sirkulasi paru, ventrikel kanan dan atrium kanan,
maka jelaslah bahwa gagal jantung kiri akhirnya akan menyababkan gagal jantung
kanan. Pada kenyataannya penyebab gagal jantung kanan adalah gagal jantung
kiri. Karena tidak dipompa secara optimum keluar dari sisi kanan jantung, maka
darah ,mulai terkumpul di sistem vena perifer. Hasil akhirnya adalah semakin
berkurangnya volume darah dalam sirkulasi dan menurunnya tekanan darah serta
perburukan siklus jantung.
Factor predisposisi dan presipitasi
Hipertropi ventrikel kiri
Kontraktilitas jantung menurun
Penurunan kardiac output
Penurunan
darah dan O2 keparu
Dispnea
Hiperventilasi
Pola
Nafas Tidak Efektif
- Intervensi Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas
berhubungan dengan hiperventilasi
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien menunjukkan status pernapasan : Ventilasi tidak terganggu.
Kriteria hasil :
a. Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas
b. Ekspansi dada simetris
c. Tifdak ada penggunaan otot bantu
pernapasan
d. Bunyi napas tambahan tidak ada
e. Napas pendek tidak ada.
Intervensi :
1. Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan
usaha respirasi
2. Pertahankan pergerakkan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta retraksi otot supraklavikular
dan interkostal
3. Auskultasi
bunyi napas
4. Pantau
peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengal-sengal
5. Berikan posisi semi fowler/ fowler
6. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
1 komentar:
kak, boleh tanya itu sumber patwhay sama patofis dari mana ya? makasi
Posting Komentar