FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
Keberhasilan suatu proses persalinan sangat
dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu dan bayi, kondisi psikis maupun penolong
yang membantu proses persalinan. Bila salah satu dari factor tersebut ada yang
tidak sesuai, maka akan terjadi masalah dalam proses persalinan, baik terhadap
ibu atauu bayinya. Berikut adalah factor-faktor yang mempengaruhi persalinan:
A. Passage (Jalan Lahir)
1.
Adalah
jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar
panggul, serviks dan vagina.
2.
Agar
janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan
lahir tersebut harus normal
3.
Rongga-rongga
panggul yang normal adalah : pintu atas panggil hampir berbentuk bundar, sacrum
lebar dan melengkung, promontorium tidak menonjol ke depan, kedua spina
ischiadica tidak menonjol kedalam, sudut arcus pubis cukup luas (90-100),
ukuran conjugata vera (ukuran muka belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah
simpisis ke promontorium) ialah 10-11 cm, ukuran diameter transversa (ukuran
melintang pintu atas panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran sserong pintu
atas panggul) 12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10-10,5 cm.
4.
Jalan
lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat menyebabkan hambatan
persalinan apabila : panggul sempit seluruhnya, panggul sempit sebagian,
panggul miring, panggul seperti corong, ada tumor dalam panggul
5.
Dasar
panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan, untuk dapat dilalui
bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas dan mudah meregang,
apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot-otot ini akan mudah ruptur.
6.
Kelainan
pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh serviks yang kaku (pada
primi tua primer atau sekunder dan serviks yang cacat atau skiatrik), serviks
gantung (OUE terbuka lebar, namun OUI tidak terbuka), serviks konglumer (OUI
terbuka, namun OUE tidak terbuka), edema serviks (terutama karena kesempitan
panggul, sehingga serviks terjepit diantara kepala dan jalan lahir dan timbul
edema), terdapat vaginal septum, dan tumor pada vagina.
B. Power (Kekuatan)
1.
Power
adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu
2.
Power
merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya
kontraksi dan retraksi otot-otot rahim
3.
His
adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan
4.
Kontraksi
adalah gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar
kesadaran (involuter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik
5.
Retraksi
adalah pemendekan otot-otot rahim yang bersifat menetap setelah adanya
kontraksi
6.
His
yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur, makin lama
bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat kemudian
berangsur-angsur menurun menjadi lemah
7.
His
tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses
persalinan sampai anak dilahirkan
8.
His
yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk
rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar ke seluruh
otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot rahim yang berkontraksi
tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan
segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu tidak dapat diatur oleh
parturient,
9.
Tenaga
meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang berperan dalam
persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan untuk membantu mendorong
bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan diafragma. Meneran
memberikan kekuatan yang sangat membantu dalam mengatasi resistensi otot-otot
dasar panggul
10. Persalinan akan berjalan normal,
jika his dan tenaga meneran ibu baik
11. Kelainan his dan tenaga meneran
dapat disebabkan karena hypotonic/atonia uteri dan hypertonic/tetania uteri
kelainan kekuatan his dan meneran,
dapat disebabkan oleh :
a. Kelainan kontraksi rahim
1) inersia uteri primer dan sekunder
2) tetania uteri dapat mengakibatkan
partus presipitatus, asfiksia intrauterin sampai kematian janin dalam rahim
3) inkoordinasi kontraksi otot rahim
yang disebabkan karena usia terlalu tua, pimpinan persalinan salah, induksi
perrsalinan, rasa takut dan cemas
b. Kelainan tenaga meneran
1) Kelelahan
2) Salah dalam pimpinan meneran pada
kala 2
C. Passanger
1.
Passenger
terdiri dari janin dan plasenta
2.
Janin
merupakan passanger utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala,
karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan
dengan letak kepala
3.
Kelainan-kelainan
yang sering menghambat dari pihak passanger adalah kelainan ukuran dan bentuk
kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan letak seperti
letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan
lintang atau pun letak sungsang
D. Psyche (Psikologis)
1.
Faktor
psikologis ketakutan dan kecemasan sering menjadi penyebab lamanya persalinan,
his menjadi kurang baik, pembukaan menjadi kurang lancer
2.
Menurut
Pritchard, dkk perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama yang menyebabkan
rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap kontraksi rahim dan
dilatasi serviks sehingga persalinan menjadi lama.
E. Penolong Persalinan
1. Secara konsisten dan sistematis
menggunakan praktik pencegahan infeksi seperti cuci tangan, penggunaan sarung
tangan, menjaga sanitasi lingkungan yang sesuai dll
2. Memberikan asuhan yang diperlukan,
memantau kemajuan dan menolong proses persalinan serta kelahiran bayi.
3. Memberikan asuhan sayng ibu di
setiap tahapan persalinan, kelahiran bayi, masa nifas, termasuk memberikan
penjelasan bagi ibu dan keluarganya tentang prose persalinan dan kelahiran bayi
serta menganjurkan suami atau anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam
proses persalinan dan kelahiran bayi.
4. Merencanakan persiapan dan melakukan
rujukan tepat waktu dan optimal bagi ibu di setiap tahapan persalinan dan
tahapan waktu bayi baru lahir.
0 komentar:
Posting Komentar