konsep dasar asuhan persalinan dan tahapan persalinan


A.    Tahapan Persalinan
1.     Kala I
Kala I atau kala pembukaan adalah periode persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan maka kala I dibagi menjadi:
a.      Fase latent yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari 0 sampai 3 cm yang membutuhkan waktu 8 jam
b.     Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang dibagi lagi menjadi:
1)     Fase accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang dicapai dalam 24 jam
2)     Fase dilatasi maksimal, dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang dicapai dalam 2 jam
3)     Fase decelerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9 cm sampai 10 cm selama 2 jam
2.     Kala II
Kala II atau kala pengeluaran adalah periode persalinan yang dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.
3.     Kala III
Kala III atau kala uri adalah periode persalinan yang dimulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya placenta.
4.     Kala IV
Kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik, atas pertimbangan – pertimbangan praktis masih di akui adanya kala IV persalinan meskipun masa setelah plasenta lahir adalah masa di mulainya masa nifas (puerperium), mengingat pada masa ini sering timbul perdarahan.
B.     Tanda-tanda Gejala Persalinan
1.     Tanda-tanda Bahwa Persalinan Sudah Dekat
a.      Lightening
Beberapa minggu  sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadaanya lebih enteng.
b.     Pollakisuria
Pada akhir bulan ke 8 hasil pemeriksaan didapatkan epigastrum kendor, fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk ke dalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung kencing tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing.
c.      False labor
3 atau 4 minggu sebelum persalinan, calon ibu di ganggu oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan penigkatan dari kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan in bersifat:
1)     Nyeri yang hanya terasa diperut bagian bawah
2)     Tidak teratur
3)     Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila di bawa jalan malah sering berkurang
4)     Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks
d.     Perubahan servik
Pada akhir bulan pemeriksaan servik menunjukkan bahwa serviks yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak namun menjadi lebih lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda untuk masng-masing ibu.
e.      Energy support
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energy kira-kira 24-28 jam sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan dengan energy yang penuh.
f.       Gastrointestinal Upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda-tanda seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan hormone terhadap system pencernaan.
2.     Tanda-tanda persalinan
a.      His Persalinan
Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai berikut:
1)     Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut depan
2)     Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya
3)     Kalau dibawa berjalan tambah kuat
4)     Mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan servik
b.     Bloody  Show
Denang pendataran dan pembukaan, lender dari canalis servikalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillary darah terputus
c.      Premature Rupture Of Membrane
Adalah keluarnya cairan banyak dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hamper lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali. Tetapi kadang-kadang ketuban pecah pada pembukaan kecil, malahan kadang selaput janin robek sebelum persalinan.
C.     Tanda-tanda Kala I
1.     His belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15 menit dan tidak seberapa menggangu ibu hingga masih dapat berjalan
2.     Lambat laun his bertambah kuat :interval lebih pendek, kontraksi lebih kuat dan lebih lama
3.     Bloody show bertambah banyak
4.     Lama kala I untuk primi 12 jam dan multi 8 jam
5.     Pedoman untuk mengetahui kemajuan kala I adalah kemajuan pembukaan 1 cm sejam bagi primipara dan 2 cm sejam bagi multipara.
D.    Tanda-tanda Kala II
1.     His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50-100 detik, datangnya tiap 2-3 menit.
2.     Ketuban biasanya pecah pada kalai ini ditandai dengan keluarnya cairan kekuning-kuningan dan banyak
3.     Pasien mulai mengejan
4.     Pada akhir kala II sebagai tanda bahwa kepala sudah sampai didasar panggul, perineum menonjol, vulva membuka, dan rectum terbuka
5.     Pada puncak his, bagian kecil kepala Nampak di vulva dan hilang lagi waktu his berhenti, begitu terus hingga Nampak lebih besar
6.     Pada akhirnya lingkaran terbesar kepala terpegang oleh vulva sehingga tidak bisa mundur lagi, tonjolan tulang ubun-ubun telah lahir dan subocciput ada dibawah sympisis
7.     Pada his berikutnya dengan ekstensi maka lahirlah ubun-ubun besar, dahi, dan mulut pada commisura posterior
8.     Setelah kepala lahir dilanjut dengan putaran paksi luar, sehingga kepala melintang, vulva menekan pada leher dan dada tertekan oleh jalan lahir sehingga hidung bayi keluar lendir dan cairan
9.     Pada his berikutnya bahu belakang lahir kemudian bahu depan disusul seluruh badan anak dengan fleksi lateral sesuai dengan paksi jalan lahir
10.  Lama kala II pada primi 50 menit dan pada multi 20 menit 
E.     Tanda-tanda kala III
1.     Setelah bayi lahir his berhenti sebentar, tetapi setelah beberapa menit timbul lagi disebut “His Pengeluaran Uteri” yaitu his yang melepaskan uri sehingga terletak pada segmen bawah rahim (SBR) atau bagian atas dari vagina
2.     Setelah bayi lair uterus teraba seperti tumor yang keras, segmen atas lebar karena mengandung plasenta, fundus uteri teraba sedikit dibawah pusat.
3.     Bila plasenta telah lepas bentuk uterus menjadi bundar dan tetap bundar hingga perubahan bentuk ini dapat diambil sebagai tanda pelepasan plasenta
4.     Jika keadaan ini dibiarkan, maka setelah plasenta lepas fundus uteri naik sedikit hingga setinggi pusat atau lebih dan bagian tali pusat diluar vulva menjadi lebih panjang
5.     Naiknya fundus uteri disebabkan karena plasenta jatuh dalam SBR atau bagian atas vagina dan dengan demikian mengangkat uterus yang berkontraksi, dengan sendirinya akibat lepasnya plasenta maka bagian tali pusat yang lahir menjadi panjang.
6.     Lamanya kala uri 8,5 menit, dan pelepasan plasenta hanya memakan waktu 2-3 menit
F.     Tujuan dan Prinsip Asuhan Persalinan
Sebagai tenaga kesehatan harus mampu menggunakan pengetahuan, ketrampilan keputusan yang tepat terhadap kliennya untuk:
1.     Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional kepada ibu dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran
2.     Melakukan pengkajian, membuat diagnose, mencegah, menangani komplikasi dengan cara pemantauan ketat dan deteksi dini selama persalinan dan kelahiran
3.     Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani sendiri untuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu
4.     Memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu, dengan intervensi minimal, sesuai dengan tahapan persalinannya
5.     Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan infeksi yang aman
6.     Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai kemajuan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan dalam persalinan
7.     Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi dan segera setelah lahir
8.     Membantu ibu dengan pemberian ASI dini
Prinsip umu dari asuhan sayang ibu dalam persalinan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah:
a.      Merawat ibu dengan penuh hormat
b.     Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan ibu. Hormati pengetahuan dan pemahaman mengenai tubuhnya. Ingat mendengar sama pentingnya dengan memberikan nasehat
c.      Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang bermutu serta sopan
d.     Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi
e.      Selalu menjelaskan apa yang dikerjakan sebelum anda melakukannya serta meminta izin dahulu
f.       Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta kepada siapa ia inginkan untuk berbagi informasi ini
g.      Selalu mendiskusika rencana dan intervensi serta pilihan yang sesuai dan tersedia bersama ibu
h.      Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan menemaninya selama persalinan, kelahiran dan pasca salin.
i.       Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang diinginkan selama persalinan dan kelahiran
j.       Menghindari penggunaan suatu tindakan medis yang tidak perlu (episiotomy, pencukuran dan enema)
k.      Memfasilitasi hubungan dini antara ibu dan bayi baru lahir (Bounding and Attachment)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar